Dalam dua dekade terakhir, populasi hiu di dunia berkurang sebanyak 10 persen. Hiu yang ditangkap secara liar untuk diambil siripnya, dijual dengan harga tinggi ke restoran-restoran yang menyediakan menu sup sirip ikan hiu.
Untungnya, dunia internasional sudah tanggap akan keadaan ini dan melakukan tindakan tegas untuk mencegah dampak buruk dari penangkapan liar hiu. "Sudah banyak negara yang mengeluarkan moratorium dan mengawasi penangkapan hiu secara ketat," kata Dewi Satriani, Marine Communications Manager WWF dalam diskusi bertajuk “Pengaruh Penangkapan Ikan Hiu Secara Berlebihan Terhadap Populasi Hiu” di @America, Pacific Place, Jakarta belum lama ini.
Negara-negara tersebut antara lain Honduras, Australia, Chile, Amerika Serikat, China, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan masih banyak lagi. Tak hanya negara, bahkan maskapai internasional turut andil dalam mencegah penangkapan dan pengedaran sirip hiu.
"Maskapai-maskapai internasional sudah banyak yang menolak ekspor sirip hiu lewat kargo, seperti Asiana, Korean Air, Air Pacific, dan juga yang membanggakan maskapai nasional kita, Garuda Indonesia, juga melakukan hal sama," ceritanya.
Resor-resor, hotel, dan restoran pun sudah semakin banyak yang menolak menggunakan sirip hiu sebagai bahan makanan. "Sekarang tinggal meningkatkan kesadaran masyarakat. Bila tidak ada permintaan menu sirip hiu, tentu juga akan semakin sedikit hiu ditangkap," tukasnya.
Sumber: http://travel.okezone.com/read/2013/11/20/407/899965/dunia-pun-menolak-pembantaian-hiu-ini-buktinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar